[ FOTO: SURYA] |
PONOROGO - Ditemukannya sosok bayi di toilet salah satu SMK swasta di Ponorogo langsung menggemparkan.
Ironisnya sosok bayi berjenis kelamin perempuan yang masih berlepotan darah tersebut ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di lantai toilet. Penemuan sosok mayat bayi tersebut pihak sekolah langsung menghubungi petugas dari kepolisian.
Kasus adanya siswi kelas 1 SMK yang melahirkan di sekolah tersebut terungkap setelah petugas kantin yang mengaku curiga melihat Umiratul Ayun/UM (17) warga Desa Sukorejo, kecamatan Kebonsari, kabupaten Madiun tersebut sedang masuk toilet namun tidak kunjung keluar.
Bahkan sampai berjam-jam, siswi tersebut berada didalam kamar kecil sekolah yang berada di Ponorogo itu. Karena curiga akhirnya pihak sekolah melakukan penggedoran dan membuka paksa pintu tolilet yang terkunci dari dalam tersebut.
Setelah pintu terbuka ternyata didapati UM tergolek lemas bersama bayi berjenis kelamin perempuan yang sudah dalam keadaan tak bernyawa dan masih berlepotan darah.
Karena melihat sosok siswinya lemas dan bayinya meninggal akhirnya pihak sekolah melarikan UM ke Rumah Sakit Muslimat di JL Sinduro Ponorogo untuk perawatan sedang bayi yang tewas tersebut oleh petugas kepolisian yang melakukan olah TKP dilarikan ke kamar jenazah RSUD Dr Harjono Ponorogo guna penyelidikan.
Hingga saat ini UM masih berada di rumah sakit Muslimat untuk perawatan intesif.
Sedang pihak keluarga sendiri selama ini tidak mengetahui jika UM tengah hamil sebab selama ini UM hanya tinggal bersama nenek dan bapaknya.
Sedangkan ibunya berada di Hongkong sudah 12 tahun. Untuk kebutuhan penyidikan jasad bayi yang diperkirakan berumur 9 bulan dalam kandungan tersebut langsung dibawa ke RSUD Ponorogo. Apalagi saat ditemukan terdapat luka di bagian kepala.
“Kami pihak keluarga juga tidak tahu kalau keponakan saya itu hamil, karena keponakan saya dirumah hanya sama neneknya dan bapaknya. Sedangkan ibunya di Hongkong sudah 12 tahun dan belum pulang. Kami tahu karena di telepon oleh salah satu Bu guru sini kalau keponakan saya mengalami pendarahan, yang ternyata melahirkan padahal tidak tampak kalau hamil dan saya sendiri juga tidak tahu kalau punya pacar,” ujar Suratni paman korban.
Sementara menurut salah satu petugas dari SPKT Polres Ponorogo, Aiptu Badri saat itu melakukan olah TKP menjelaskan jika pihaknya mendapat laporan ada temuan bayi langsung ke sekolah yang ditunjuk dan hasil sementara dari keterangan saksi bahwa korban berada di dalam toilet selama kurang lebih 1,5 jam.
"Menurut keterangan dari petugas kantin tadi UM berada didalam kamar mandi kurang lebih 1,5 jam dan tak kunjung keluar, setelah di ketok dan di bongkar paksa pintunya ternyata ada Um dan bayi yang sudah tewas itu,” ujar Aiptu Badri.
Sampai saat ini pihak sekolah enggan memberikan ijin wartawan untuk melakukan peliputan di sekolah maupun keterangan terkait siswi yang melahirkan didalam toilet sekolah itu.[ TRIBUNNEWS.COM ]
Ironisnya sosok bayi berjenis kelamin perempuan yang masih berlepotan darah tersebut ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di lantai toilet. Penemuan sosok mayat bayi tersebut pihak sekolah langsung menghubungi petugas dari kepolisian.
Kasus adanya siswi kelas 1 SMK yang melahirkan di sekolah tersebut terungkap setelah petugas kantin yang mengaku curiga melihat Umiratul Ayun/UM (17) warga Desa Sukorejo, kecamatan Kebonsari, kabupaten Madiun tersebut sedang masuk toilet namun tidak kunjung keluar.
Bahkan sampai berjam-jam, siswi tersebut berada didalam kamar kecil sekolah yang berada di Ponorogo itu. Karena curiga akhirnya pihak sekolah melakukan penggedoran dan membuka paksa pintu tolilet yang terkunci dari dalam tersebut.
Setelah pintu terbuka ternyata didapati UM tergolek lemas bersama bayi berjenis kelamin perempuan yang sudah dalam keadaan tak bernyawa dan masih berlepotan darah.
Karena melihat sosok siswinya lemas dan bayinya meninggal akhirnya pihak sekolah melarikan UM ke Rumah Sakit Muslimat di JL Sinduro Ponorogo untuk perawatan sedang bayi yang tewas tersebut oleh petugas kepolisian yang melakukan olah TKP dilarikan ke kamar jenazah RSUD Dr Harjono Ponorogo guna penyelidikan.
Hingga saat ini UM masih berada di rumah sakit Muslimat untuk perawatan intesif.
Sedang pihak keluarga sendiri selama ini tidak mengetahui jika UM tengah hamil sebab selama ini UM hanya tinggal bersama nenek dan bapaknya.
Sedangkan ibunya berada di Hongkong sudah 12 tahun. Untuk kebutuhan penyidikan jasad bayi yang diperkirakan berumur 9 bulan dalam kandungan tersebut langsung dibawa ke RSUD Ponorogo. Apalagi saat ditemukan terdapat luka di bagian kepala.
“Kami pihak keluarga juga tidak tahu kalau keponakan saya itu hamil, karena keponakan saya dirumah hanya sama neneknya dan bapaknya. Sedangkan ibunya di Hongkong sudah 12 tahun dan belum pulang. Kami tahu karena di telepon oleh salah satu Bu guru sini kalau keponakan saya mengalami pendarahan, yang ternyata melahirkan padahal tidak tampak kalau hamil dan saya sendiri juga tidak tahu kalau punya pacar,” ujar Suratni paman korban.
Sementara menurut salah satu petugas dari SPKT Polres Ponorogo, Aiptu Badri saat itu melakukan olah TKP menjelaskan jika pihaknya mendapat laporan ada temuan bayi langsung ke sekolah yang ditunjuk dan hasil sementara dari keterangan saksi bahwa korban berada di dalam toilet selama kurang lebih 1,5 jam.
"Menurut keterangan dari petugas kantin tadi UM berada didalam kamar mandi kurang lebih 1,5 jam dan tak kunjung keluar, setelah di ketok dan di bongkar paksa pintunya ternyata ada Um dan bayi yang sudah tewas itu,” ujar Aiptu Badri.
Sampai saat ini pihak sekolah enggan memberikan ijin wartawan untuk melakukan peliputan di sekolah maupun keterangan terkait siswi yang melahirkan didalam toilet sekolah itu.[ TRIBUNNEWS.COM ]