BANDUNG - Konser Noah bertajuk “Welcome Home Noah” yang digelar di Convention Centre The Trans Luxury Hotel pada Senin (12/11) dibanderol dengan tiket yang harganya senilai dengan konser band mancanegara. Meskipun tiket dipatok dari Rp 300 ribu sampai Rp 1,8 juta, total 2.800 tiket yang disediakan panitia untuk menonton band yang digawangi oleh Ariel (vokal), Uki (gitar), Lukman (gitar), David (keyboard), dan Reza (drum) itu berhasil terjual ludes beberapa hari sebelum pelaksanaan konser.
“Awalnya kami kaget dengan harga tiket yang seperti itu. Ada anggapan kalau menonton band luar negeri harga mahal itu biasa, tetapi kalau dari dalam negeri jadinya kemahalan. Mengapa bisa begitu? Seperti ada dogma yang sedikit memandang rendah dengan apa yang kita punya. Harapan saya, semoga konser kami ini bisa mengubah hal itu. Musisi dari dalam negeri juga pantas untuk dihargai,” kata Ariel, saat melakukan jumpa pers di The Trans Luxury Hotel, Jln Gatot Subroto, Kota Bandung, Minggu (11/11).
Setiap melakukan tur, Ariel menambahkan, Noah berusaha selalu tampil berbeda, baik dari aksi panggung maupun dalam persembahan lagu-lagunya kepada para penonton, demikian juga dengan hal-hal penunjang konser lainnya. Untuk konser di kota kelahirannya kali ini, Noah menjanjikan pertunjukan yang spesial dengan beberapa gimmick yang sengaja dibuat hanya untuk di Bandung.
“Tajuknya welcome home. Akan tetapi, selama di Bandung kami konsetrasi untuk main, jadi tidak ada acara khusus yang kami lakukan. Memang pulang ke Bandung, tetapi tetapi kalau begini tidak seperti pulang kampung, seperti kerja biasa saja. Demi konser di Bandung, kami bahkan menunda pertunjukan di salah satu kota, yang rencananya diadakan beberapa hari sebelum di Bandung jadinya setelah di Bandung,” tutur Ariel.
Sementara itu, CEO Berlian Entertainment Dino Hamid menuturkan, konser Noah di Bandung ini pada awalnya merupakan bagian dari konser “Born to Make History”. Dengan alasan Bandung merupakan tempat asal NOAH, dia melanjutkan, maka Bandung dipilih sebagai tempat konser sekaligus launching album debut Noah, “Seperti Seharusnya”.
“Konser kali ini berbeda dengan konser sebelumnya, mulai dari konser instrumental, lima negara dua benua, dan ‘Born to Make a History’. Kami menginginkan konser di Bandung memiliki nilai sejarah dan kultural, karena Bandung merupakan kota asal mereka,” ucap Dino. [ pikiranrakyat.com ]
“Awalnya kami kaget dengan harga tiket yang seperti itu. Ada anggapan kalau menonton band luar negeri harga mahal itu biasa, tetapi kalau dari dalam negeri jadinya kemahalan. Mengapa bisa begitu? Seperti ada dogma yang sedikit memandang rendah dengan apa yang kita punya. Harapan saya, semoga konser kami ini bisa mengubah hal itu. Musisi dari dalam negeri juga pantas untuk dihargai,” kata Ariel, saat melakukan jumpa pers di The Trans Luxury Hotel, Jln Gatot Subroto, Kota Bandung, Minggu (11/11).
Setiap melakukan tur, Ariel menambahkan, Noah berusaha selalu tampil berbeda, baik dari aksi panggung maupun dalam persembahan lagu-lagunya kepada para penonton, demikian juga dengan hal-hal penunjang konser lainnya. Untuk konser di kota kelahirannya kali ini, Noah menjanjikan pertunjukan yang spesial dengan beberapa gimmick yang sengaja dibuat hanya untuk di Bandung.
“Tajuknya welcome home. Akan tetapi, selama di Bandung kami konsetrasi untuk main, jadi tidak ada acara khusus yang kami lakukan. Memang pulang ke Bandung, tetapi tetapi kalau begini tidak seperti pulang kampung, seperti kerja biasa saja. Demi konser di Bandung, kami bahkan menunda pertunjukan di salah satu kota, yang rencananya diadakan beberapa hari sebelum di Bandung jadinya setelah di Bandung,” tutur Ariel.
Sementara itu, CEO Berlian Entertainment Dino Hamid menuturkan, konser Noah di Bandung ini pada awalnya merupakan bagian dari konser “Born to Make History”. Dengan alasan Bandung merupakan tempat asal NOAH, dia melanjutkan, maka Bandung dipilih sebagai tempat konser sekaligus launching album debut Noah, “Seperti Seharusnya”.
“Konser kali ini berbeda dengan konser sebelumnya, mulai dari konser instrumental, lima negara dua benua, dan ‘Born to Make a History’. Kami menginginkan konser di Bandung memiliki nilai sejarah dan kultural, karena Bandung merupakan kota asal mereka,” ucap Dino. [ pikiranrakyat.com ]